BAITUL ISTI'ANAH













Selepas Ashar, satu dua anak mulai berdatangan ke Mushala Baitul Isti'anah. Makin sore makin banyak. Yang perempuan berkerudung, yang laki-laki berkopyah dan bersarung. Sebagian langsung mengambil bangku kayu panjang dan menatanya sementara yang lain menunggu sambil jajan di depan mushala. Ada tukang pentol, rujak dulit, kue leker dan penjaja ciki-cikian. Riuh sekali sampai salah seorang dari mereka berteriak,

"Ustadz dataaaangg... Ustadz dataaaanggg....."

Maka seperti dikomando kaki-kaki kecil itu berebut masuk mushala. Yang masih jajan menyimpan sisanya ke dalam tas. Seketika keriuhan berubah senyap. Semua duduk rapi di belakang bangku masing-masing. Saya salah satu diantaranya. Ustadz Badruzzaman, kami memanggilnya Ustadz Bed, segera mengambil posisi di depan para santri. Setelah mengucap salam dan membaca doa pembuka kami sama-sama membaca hafalan Bahasa Arab dari kitab (berbentuk fotokopian) yang disusun entah oleh siapa.

"Kitabun kitab, daftarun buku, hibrun tinta, maktabun bangku, mimsahatun penghapus, misthorotun penggaris..." dan seterusnya.

Kami selalu bersemangat menghafalnya karena setiap akhirus sanah ada lomba hafalan Bahasa Arab. Ustadz kami mengajar dengan sangat telaten meski dibayar ala kadarnya. Ya, kami hanya dipungut sebesar Rp 250,- per minggu yang disetor setiap hari Rabu. Uang sokongan, begitu sebutannya.

Selain Ustadz Bed, ada juga Abah Harun yang tak lain adalah Ayah dari Ustadz Bed sendiri. Dan yang jadi favorit santriwati adalah Ustadz Rofi'i karena masih muda dan lumayan ganteng. Hihi, bahkan kanak-kanak usia SD pun sudah punya definisi tentang lelaki ganteng. Selain muda dan ganteng, Ustadz Rofi'i juga pandai bercerita. Maka setiap sehabis ngaji, kami selalu menodongnya untuk bercerita tentang nabi-nabi, wali songo dan Abunawas.

Kami begitu takdzim pada para Ustadz. Apabila kami melakukan pelanggaran, tak segan-segan penjalin rotan melayang di telapak tangan kecil kami. Tak ada yang protes. Bahkan ada orang tua santri yang terang-terangan berpesan,

"Kalau anak saya nakal, pukul saja Ustadz. Ndak papa."

Pernah saya ketahuan membolos gegara mbelani nonton film kartun Sailor Moon. Esoknya ganjaran penjalin rotan pun terpaksa saya terima. Lima kali di tangan kanan, lima di kiri. Ketika beranjak SMP, saya ingin berhenti mengaji karena sudah capek dengan les dan kegiatan ekskul. Permintaan itu ditanggapi Bapak dengan wejangan.

"Kamu sekolah di sekolah negri yang pelajaran agamanya cumak dua jam seminggu. Sementara Bapakmu ini gak lulus SD, gak pernah mondok juga. Terus darimana kamu mau belajar agama? Gak penting nilai matematikamu sembilan. Wong nanti di kuburan gak ditanya sama malaikat."

Sejak itu saya gak pernah lagi minta berhenti mengaji, sampai SMA tetap jadi santri Baitul Istianah. Ngangsu kawruh ilmu agama di sana. Mulai dari baca-tulis Al-Qur'an, tajwid, tarikh, aqidah akhlak, fiqih, tauhid, Bahasa Arab sampai nahwu dan sharraf. Oya, di Baitul Istianah juga sempat diajari maknani beberapa kitab kuning (kitab klasik tanpa kharokat) dalam bahasa jawa halus yang sanggup mambuat para santri stres. Bagaimana tidak? Kami terbiasa dengan bahasa jawa Suroboyoan yang ngoko (kasar), sama sekali tidak akrab dengan kata-kata seperti utawi, ingkang dan kelawan yang sangat sering muncul ketika maknani.

Belasan tahun berlalu, Abah Harun telah bergelar almarhum. Ustadz Rofi'i sudah lama tak mengajar. Hanya tersisa Ustadz Bed yang kini dibantu beberapa ustadz muda. Semoga Baitul Isti'anah terus mengada sampai kami para alumninya beranak cucu dan seterusnya. Semoga para orang tua kekinian masih sadar pentingnya mengaji bagi anak-anak.

*Tulisan ini saya dedikasikan untuk para Ustadz dan santri di Baitul Istianah, Kampung Baru Bangilan Surabaya. Untuk para santri di mana pun berada, SELAMAT HARI SANTRI NASIONAL.

#30DWC #Day2

Tantepreneur

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com